Minggu, 29 Mei 2011

PEREMPUAN DI TITIK NOL

Buku karangan berjenis Biografi & Riwayat Hidup ini di tulis oleh Nawal el-Saadwi (seorang dokter) berjudul Perempuan di Titik Nol (Woman at Point Zero), yang berkisah tentang perjuangan perempuan Mesir untuk merebut kedudukan dan hak-hak yang sama, dan lebih penting lagi untuk medapatkan perubahan nilai dan sikap kaum lelaki Mesir terhadap perempuan, masih belum sepenuhnya tercapai.

Novel ini merupakan kisah nyata yang diceritakan oleh perempuan bernama Firdaus dari sel penjaranya, tempat dia menunggu pelaksaan hukuman matinya, karena dia telah membunuh seorang lelaki.

Ini adalah beberapa cuplikan dari jeritan penderitaan dan pemberontakan wanita tertindas di Mesir :
- Semua perempuan adalah korban penipuan.lelaki memaksakan penipuan pada perempuan,dan kemudian menghukum mereka karena telah tertipu, menindas mereka ke tingkat terbawah, dan menghukum mereka karena telah jatuh begitu rendah,mengikat mereka dalam perkawinan dan menghukum mereka dengan kerja kasar sepanjang umur mreka, atau menghantam mereka dengan penghinaan,atau dengan pukulan.
- Ketika mereka meneriakkan kata "patriotisme," dengan segera saya tahu, bahwa dalarn hati mereka tidak takut pada Allah, dan bahwa dalam benak mereka, patriotisme mereka itu adalah yang miskin harus mati untuk membela tanah yang kaya, tanah rnereka, karena saya tahu bahwa orang yang miskin tidak memiliki tanah.
- Karena saya seorang yang cerdas, saya lebih menyukai menjadi seorang pelacur bebas daripada seorang istri yang diperbudak.

Semoga dengan membaca buku Nawal el-Saadawi yang dahsyat ini, baik perempuan maupun lelaki Indonesia tergerak hati dan pikirannya untuk memikirkan kembali penuh keterbukaan berbagai kekurangan dan ketidakadilan yang masih menimpa hak-hak dan kedudukan perempuan Indonesia dalam masyarakat kita sekarang.

Download -> Klik Aku

GADIS MATEMATIKA & GADIS LOGIKA

Ada dua orang gadis, salah satu dari mereka cara berpikirnya MATEMATIS (M) dan yang lainnya cara berpikirnya mengandalkan LOGIKA ( L) . Mereka berdua berjalan pulang melewati jalan yang gelap, dan jarak rumah mereka masih agak jauh. Setelah beberapa lama mereka berjalan….

M : Apakah kamu juga memperhatikan, ada seorang pria yang sedang berjalan mengikuti kita kira2 sejak tigapuluh delapan setengah menit yang lalu? Saya khawatir dia bermaksud jelek.

L : Itu hal yang Logis. Dia ingin memperkosa kita.

M : Oh tidak, dengan kecepatan berjalan kita seperti ini, dalam waktu 15 menit dia akan berhasil menangkap kita. Apa yang harus kita lakukan.

L : Hanya ada 1 cara logis yg harus kita lakukan, yaitu berjalan lebih cepat.

M : Itu tidak banyak membantu, gimana nich…..

L : Tentu saja itu tidak membantu, Logikanya kalau kita berjalan lebih cepat dia juga akan mempercepat jalannya.

M : Lalu, apa yang harus kita lakukan? Dengan kecepatan kita seperti ini dia akan berhasil menangkap kita dalam waktu dua setengah menit…

L : Hanya ada satu langkah Logis yang harus kita lakukan.. Kamu lewat jalan yang ke kiri dan aku lewat jalan yang kekanan. sehingga dia tidak bisa mengikuti kita berdua dan hanya salah satu yang diikuti olehnya.

Setelah kedua gadis itu berpisah, ternyata Pria tadi mengikuti langkah si gadis yang menggunakan logika (L ). Gadis matematis ( M) tiba di rumah lebih dulu dan dia khawatir akan keselamatan sahabatnya. Tapi, tidak berapa lama kemudian, Ga dis Logika (L ) datang.

M : Oh terima kasih Tuhan.. Kamu tiba dengan selamat. Eh, gimana pengalamanmu diikuti oleh Pria tadi?

L : Setelah kita berpisah dia mengikuti aku terus.

M : Ya.. ya.. Tetapi apa yang terjadi kemudian dengan kamu?

L : Sesuai dengan logika saya langsung lari sekuat tenaga dan Pria itupun juga lari sekuat tenaga mengejar saya.

M : Dan… dan..

L : Sesuai dengan logika dia berhasil mendekati saya di tempat yang gelap…

M : Lalu.. Apa yang kamu lakukan?

L : Hanya ada satu hal logis yang dapat saya lakukan, yaitu saya mengangkat rok saya..

M : Oh… Lalu apa yang dilakukan pria tadi?

L : Sesuai dengan logika… Dia menurunkan celananya…

M : Oh tidak… Lalu apa yang terjadi kemudian?

L : Hal yang logis bukan, kalau gadis yang mengangkat roknya larinya lebih cepat dari pada lelaki yang berlari sambil memelorotkan celananya… So akhirnya aku bisa lolos dari pria itu…