Minggu, 24 Juni 2012

Usia Vs. Imajinasi



sebenarnya di usia berapa manusia penuh dg imajinasi?
ayooo tebak... di usia dr balita sampai sekitar kurang lebih 12 tahun...
lho mengapa? coba deh kamu ingat2 kembali masa kecil.. dan tanya kembali sama orangtua..
mainan apa yg sering kamu mainkan? mobil2an kah?, pesawat2an kah?, boneka2an kah?, atau bahkan gedung2an?.. itu semua kamu bermain dg imajinasi.. seakan2 km bermain ada orang lain yg ikut main bersama kamu.. seakan2 mainan yg kamu mainkan menjadi nyata dan bergerak.
misalnya Boneka.. kita suka liatkan anak perempuan bermain boneka dg asyiknya.. seperti anak tsb menggendong boneka, memberi susu, dan bahkan diajak bicara.. tau ga itu kenapa? itu karena imajinasi.. imajinasi yg murni tanpa bercampur aduk dg dunia nyata.. makanya anak kecil selalu berimajinasi..
contoh kedua itu seperti mobil2an.. anak laki-laki permain mobil2an.. di tempat hamparan luas ubin rumahnya, anak tsb bermain dg banyak mobil2an misalnya 3 mobil.. tau ga apa yg terjadi? anak tsb seakan2 bermain mobil2an sedang ngebut2an atau tabrakan2.. yaaa itu krn apa? karena imajinasi.. bahkan anak tsb terlihat sangat serius bermainnya seakan itu adalah nyata.
contoh ketiga.. pernah liat ga? anak2 sekitar usia diatas 4-6tahun.. anak itu seakan2 menjadi robot, atau bahkan pahlawan hero yg ada di film2... it krn anak dg usia tsb penuh dg imajinasi. bahkan gerakan tubuh, ucapan, apalagi raut wajah seakan2 mereka telah menjadi sosok orang lain yg mrk idolakan.

tanpa sadar.. imajinasi kita tertelan oleh masa waktu yg menambahnya usia.. mau tau ga kenapa? karena kita sudah mulai lepas dr julukan "anak2" sudah menelan banyak kehidupan nyata dan bahkan mengakibatkan otak kita pun enggan utk berimajinasi. efeknya kita sndr pun menjadi kurang fresh karena otak tidak ada imajinisasi dan kurangnya seni dalam tubuh, karena kita terpaku dg dunia nyata, dunia yg penuh fana (katanya seh hhe)

dsini gw cm mau bahas.. betapa sedihnya kita telah kehilangan imajinasi2 kita dulu waktu kita masih kecil.. mungkin diantara kalian ga sedikit yang jarang berimajinasi.. tau ga? itu penting jg lho.. krn dg imajinasi kita bs membuat sesuatu.. seperti km berimajinasi mempunyai rumah yang designnya seperti robot2 gt.. nah it bs di applikasikan/dibuat nyata dg dukungan moral dan finansial.. klo km menjadikannya itu nyata.. waaahhh "hebat" itulah kata orang lain terhadap karya kamu.
atau km berimajinasi mempunyai gaun putih panjang dg balutan kain2 sutra + chyfon berwarna putih campur cream dan warna2 corak biru muda.. kalau kamu mengapplikasikannya menjadikannya nyata,, waahhh "indah sekali" itulah kalimat orang lain terhadap karya kamu.
imajinasi itu penting lho.. imajinasi itu yg menjadikan kita beda dg yg lain, ibarat katanya imajinasi itu adalah jati diri kita yg terpendam, tp tidak terpendam lagi kalau kita menuangkan ide2 yg terkandung dalam imajinasi itu terhadap orang lain apalagi sampai mewujudkannya.
dg imajinasi hidup kita menjadi lbh berwarna...
dg itu kita menjadi orang yg mempunyai nilai plus dimata dunia.

maka dari itu marilah kita mulai dg imajinasi kita dan gali lagi sampai terwujud menjadi nyata imajinasi kita tsb..

Sabtu, 16 Juni 2012

Berhenti Dalam Penempatan


hasrat ku ini mengeringkan kalbu sunyi
menaburkan butir2 salju kian menderas
mendatangkan keindahan lentera kehidupan
bertatapan langit aurora

bergerumuh bisik2 doa
lalu aku bergegas
mencari
berlari
menatap
pudar
diam

oh ternyata tidak
tidak seperti itu caranya
pencarian panjang telah aku telan matang2
pelarian jauh telah aku arungi
"dimana garis finish?" bersarang dalam benak

ternyata benar
pembiasan cahaya dalam diri km
menggugurkan segala kegundahan
merangkul dalam senyawa kenyamanan
menyelimuti embun senyuman

"aiih telah kutemukan garis finish!!"
tertancap dalam benak kini
kamu...
kamu...
kamu...

telah sampailah aku pada pemberhentian
dalam pembiasan cinta kita

Rabu, 06 Juni 2012

Rendam

radang selimuti rasa untaian kata
kalimat takut terasa hilang terhempas
dalam derunya relung terasa ada
tapi hanya bisa tersenyum sinis

apa yang tergenggam
apa yang terlihat
apa yang terdengar
apa yang terucap

hanya untaian bait bait nada dalam doa
hanya gemerlapnya dalam keindahan fana

bercabik tercabik dalam reruntuhan penegasan
bergejolak dalam rintihan

ini tercipta
semua ada
karena takdir